Rabu, 24 Juni 2015

Beberapa contoh dari Teknik Fotografi

1. Teknik Levitasi 

2. Benda yang bergerak


 3. Teknik Blur

4. Teknik Framming

 5. Teknik Zooming

 5. Black and White (Fashion and Modelling)

Mungkin baru segitu aja dulu ya bagi-bagi gambarnya hehe see you next time and keep reading for all:)

Selasa, 23 Juni 2015

Teknik Pemotretan

Pengertian tentang teknik kan udah aku jelasin, nah sekarang cara buatanya gampang plus simple kok
1.       Zooming
Cara membuat :
a.       Memotret zooming, membutuhkan speed yang lambat, jadi pastikan speed pada kamera anda dalam setting speed lambat, pastikan objek dalam keadaan fokus
b.      Setelah speed ditentukan, maka lanjutkan dengan mengatur diafragma menyesuaikan speed agar mendapat pencahayaan yang normal
c.       Setelah mendapat normal, jepret shutter bersamaan dengan memutar ring zoom, jika ring zoom diputar dari jauh ke dekat maka disebut zoom in, jika ring zoom diputar dari dekat ke jauh disebut zoom out
d.      Jika kesulitan dengan speed lambat, anda bisa menggunakan tripod atau filter radial zoom.

2.      Panning
Cara membuat :
a.       Sama seperti memotret zooming, motret panning membutuhkan speed yang lambat agar menghasilkan efek gerak. Jadi pastikan kamera anda dalam setting speed lambat
b.      Kemudian lanjutkan dengan mengatur diafragma agar mendapat pencahayaan yang normal
c.       Pencet shutter bersamaan dengan mengubah arah kamera mengikuti gerak objek
d.      Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan memencet shutter pada saat objek berada tepat di tengah kamera
e.       Jika anda kesulitan dengan speed lambat, pergunakan tripod.

3.      Double/Multi Ekspose
Cara membuat :
a.       Memotret multi ekspose membutuhkan ide, konsep, dan kreativitas. Jadi pastikan anda sudah mempunyai ide
b.      Jika anda sudah mempunyai ide, pastikan objek yang akan anda potret dalam keadaan pencahayaan normal (atur terlebih dahulu speed dan diafragmanya)
c.       Jika pencahayaan sudah normal, pencet tombol shutter. Objek 1 sudah anda dapatkan
d.      Untuk mendapatkan objek ke-2, 3, dst., ulangi urutan di atas. Akan tetapi sebelum memutar kokang, putar tombol multi ekspose kemudian baru di kokang, kemudian pencet shutter dan begitu seterusnya
e.       Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan anda sudah memikirkan porsi untuk objek 1, 2, 3, dst dalam satu frame
f.       Jika anda kesulitan, anda bisa menggunakan filter multi ekspose.

4.      Bulb
Cara membuat :
a.       Pastikan kamera anda dalam setting speed bulb
b.      Untuk diafragma, terserah pada fotografer. Jika bukaan diafragma lebar maka efek dari sumber cahaya akan bulat. Jika bukaan diafragma sempit maka efek dari sumber cahaya akan berbentuk bintang
c.       Untuk lamanya rana membuka (speed), fotografer dapat menentukan sendiri waktunya
d.      Untuk menghindari goncangan pada kamera, lebih baik menggunakan tripod atau kabel release.

5.       Siluet
Cara membuat :
a.       Teknik siluet ini memanfaatkan sumber cahaya yang datang dari balik objek sehingga pengukuran speed dan diafragma terletak pada sumber cahaya tersebut
b.      Karena kita mengukur pencahayaan normal pada sumber cahaya yang ada dibalik objek, maka efeknya objek yang ada didepannya akan lebih gelap.

6.       Makro
Cara membuat :
a.       Jika anda mempunyi lensa makro, maka memotret makro dapat dilakukan seperti pemotretan pada umumnya
b.      Jika anda tidak mempunyai lensa makro, anda bisa menyiasati dengan cara membalik lensa normal
c.       Jika anda masih kesulitan, pakailah filter close up

Nah, udah tau kan gimana caranya langsung aja deh ambil kamera sambil baca blog ini dan buat kreasi gambarmu sesuai dengan tekhnik yang kamu mau. Semoga bermanfaat.. :)

Sumber:
https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/pengenalan-jenis-jenis-foto-dan-teknis-dasar-pemotretan/

Senin, 22 Juni 2015

Macam-macam Teknik dalam sebuat Pemotretan


Seru kan kalau berbicara tentang fotografi, nah ini ada beberapa tekhnik pemotretan yang wajib kalian coba lagsung pakai kamera yang kalian punya, dijamin seru dan bikin ketagihan deh :

1. Zooming
Zooming adalah sebuah tekhnik pemotretan yang memanfaatkan fasilitas ring zoom pada lensa kamera. Zoom in adalah membuat gambar obyek tampak lebih mendekat sedangkan zoom out adalah membuat gambar obyek tampak lebih menjauh. Dalam pengaturan speed dan penggunaan zoom yang tepat ini akan memberikan efek motion (gerak) pada hasil foto.

2. Panning
Panning adalah sebuah teknik pemotretan untuk mendapatkan efek gerak pada obyek yang bergerak (balap motor, orang berlari, dll). Hasil dari teknik panning adalah adanya efek motion (gerak) pada latar belakang (background).

3. Double/Multi Ekspose
Double/Multi Ekspose adalah teknik pemotretan dengan mengkombinasikan beberapa perekaman imaji/gambar dalam satu bingkai frame. Teknik ini hanya membutuhkan penuangan kreatifitas, ide, konsep dan pemahaman komposisi serta pencahayaan.

4. Bulb
Bulb adalah tekhnik pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas bulb pada kamera. Fasilitas bulb pada kamera memberikan keleluasaan untuk pemotret dalam menentukan berapa lama rana terbuka untuk proses pembakaran. Bila pemotret pada kondisi cahaya yang minim atau sangat kurang (pada malam hari), dan prioritas speed tidak mampu lagi mendapatkan pencahayaan normal maka fasilitas bulb pada kamera akan sangat membantu. Sebagai tips untuk menghindari goncangan (shaking), kalian bisa menggunakan alat bantu tripod dan kabel release.

5. Siluet
Siluet adalah teknik pemotretan untuk menampilkan gambar obyek dalam keadaan gelap. Teknik ini memanfaatkan arah sumber cahaya yang berasal dari balik obyek yang akan kita potret. Teknik ini membutuhkan ketepatan pencahayaan agar obyek yang kita rekam tetap tampil dengan kontur dan ketajaman yang tepat.

6. Makro
Makro adalah teknik pemotretan dengan menggunakan lensa makro untuk mendapatkan gambar obyek yang sangat dekat sekali. Foto makro juga digunakan untuk mendapatkan detail dan tekstur pada obyek yang kita potret. Dalam pemotretan makro, ruang tajam akan menjadi sempit sekali oleh karena itu dibutuhkan ketepatan pancahayaan dan focusing. Ketika tidak ada lensa makro untuk melakukan pemotretan ini kita bisa membalik lensa normal untuk pemotreta makro.

7. Framming
Framming adalah teknik pemotretan dengan memanfaatkan unsur lain pada obyek yang kita potret sehingga membentuk kesan frame/bingkai tersendiri untuk menambah nilai keunikan dan menarik serta memperkuat kesan foto secara visual.

8.   Strobis
Strobist adalah teknik pemakaian flash secara external, jadi tidak digunakan diatas hotshoe kamera, melainkan dengan bantuan trigger, atau Flash yang bisa digunakan sebagai master. Alat wireless trigger ini umumnya menggunakan gelombang radio atau sinar infra merah untuk menyalakan flash slave (flash lain harus mengikuti pada flash utama). Keuntungan dengan menggunakan teknik ini kita bisa memposisikan satu atau lebih flash di mana saja untuk mengatur arah, intensitas, cahaya untuk menghasilkan foto yg kita inginkan.
Mau tahu cara membuat berbagai tekhnik diatas? Langsung aja baca artikel aku selanjutnya :)

Sumber : https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/pengenalan-jenis-jenis-foto-dan-teknis-dasar-pemotretan/

Minggu, 21 Juni 2015

Macam – Macam Kamera

Kalau ngomongin tentang dunia Fotografi, gak lepas lah dari alat utama yang satu ini yaitu Kamera. Di era sekarang, kamera ada macam-macam, dan berbagai macam jenis kamera tersebut mempunyai kegunaan sesuai dengan spesifikasinya sendiri. Pengen tahu apa aja, Hapy Reading gaees :

Macam Kamera Berdasarkan Media Penangkap Media
Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).

Kamera Film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi kamera ini popular karena adanya keserbagunan dan kecepatannya saat memotret, selain kamera ini berukuran kecil, kamera ini juga kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera ini dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
  • Jenis-jenis film berdasarkan ukuran:
  1. Small format (35mm)
  2. Medium format (100-120mm)
  3. Large Format
  • Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
  1. Film hitam putih
  2. Film warna
  3. Film positif
  4. Film negative
  5. Film daylight
  6. Film tungsten
  7. Film infra merah (sensitive terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)
Kamera Polaroid
Ini nih yang paling aku suka dari kamera jenis ini karena Kamera ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film. Nah kan bisa langsung dipajang hasil fotonya :D



Kamera Digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital biasanya tidak memiliki jendela pandang. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang dibelakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda. Sebagai tanda penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory.


Macam Kamera Berdasarkan Mekanisme Kerja


Kamera Single Lens

Kamera ini bisa dibilang kamera jomblo nih (kan single?) , Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derjat dibelakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan ditangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan. Lah kalau jomblo siapa yong motretin donk? Pikir sendiri ya :D

Kamera Instan
Selain ada mie instan, ternyata ada juga loh kamera instan.Istilah instan dimilikinya karena mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.




Macam Kamera Berdasarkan Teknologi Viewfinder
Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografi ahli biasanya akan lebih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambar tepat seperti apa yang akan tercetak.

Kamera Saku
Jenis yang paling popular digunakan masyarakat umum ya kamera yang satu ini. Lensa utama tak bisa, umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan cahaya yang melewati lensa langsung membakar kedium. Namun, Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembiddik (viewfinder) dengan lensa.



Kamera TLR
Kalau dilihat kamera yang satu ini unik juga ya gaes, bentuknya yang lucu dan seperti mempunyai unsur seni yang tinggi. Namun, dibalik keunikan kamera ini ada kelemahannya yaitu kamera potret diperbaiki oleh kamera TLR (Twin Lens Reflect). Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lens dibawahnya. Namun tetap ada kedalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.

Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect)
Pada kamera ini, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan terbentuk saat fotografer memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). Lensa kamera SLR dapat diganti-ganti sesuai kehendak. Dudukan lensa pada bodi kamera berbeda benda tergantung merek kamera, mulai dari lensa wide (sudut lebar), tele(jarak jauh) dan lensa normal (standar 50mm), tersedia pula lensa zoom dengan panjang lens bervariasi.

Okey, itu tadi tentang macam-mcam Kamera, dipilih-dipilih deh mau beli yang mana. Pokoknya aku Cuma kasih sarran, jaga kameramu baik-baik dan berikan hasil foto terbaik. See you in my next article okey ;)